tag:blogger.com,1999:blog-38586498023180591182024-03-05T13:44:20.646-08:00+Plus-UsNot Only Plus Information, But Also Minus Information...+Plus-Ushttp://www.blogger.com/profile/14006025724209195234noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-3858649802318059118.post-32208841430386132192011-04-01T00:52:00.000-07:002011-04-01T00:52:20.505-07:00Kohar Jupiter<div class="posttitle" style="text-align: center;"> <h2 class="pagetitle">BORE UP YAMAHA JUPITER Z 155 cc</h2></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Kulonuwun… <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s2.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1268498325g" /> Pripun kabare sederek, sadulur se-Indonesia? Semoga baik-baik saja…</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu kan kalok liat dangdut di pub <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1268498325g" /> Hehehehe..</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus, semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi wkwkwk…</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu” wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><a href="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/rat-0143.jpg"><img alt="silinder head racing jupiter z" class="aligncenter size-medium wp-image-1023" height="283" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/rat-0143.jpg?w=298&h=283" title="kop racing jupiter z " width="298" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!! Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng, obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1268498325g" /> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih, crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as, menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan bawaan mesin Jupiter.</div><div style="text-align: center;"> <a href="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/image0037.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-1024" height="292" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/image0037.jpg?w=235&h=292" title="Crankcase X1 Thailand" width="235" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1025" style="text-align: center; width: 234px;"><div style="text-align: center;"><img alt="" class="size-medium wp-image-1025" height="300" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/image0039.jpg?w=224&h=300" title="Crankcase X1" width="224" /></div><div class="wp-caption-text">Bak Crankcase X1</div></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Perpaduan transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4 saja yang dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap, dengan mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top gear lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan 800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1 Thailand.</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston honda sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama sekali tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih berdasarkan bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan meminimalisir beban gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal terhadap piston. Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan antara piston ini dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar biasa mantabnya.</div><div style="text-align: center;"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_1026" style="text-align: center; width: 245px;"><a href="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/image0012.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-1026" height="238" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/image0012.jpg?w=235&h=238" title="Blok Bore Up Jupiter Z" width="235" /></a><div class="wp-caption-text">Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc</div></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Ruang bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub Honda Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi, bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze, dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke arah busi.</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><a href="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/rat-0144.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-1027" height="170" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/rat-0144.jpg?w=248&h=170" title="Klep albronse" width="248" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T Semoga amal, ibadahnya diterima <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1268498325g" /> heheheh</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah gagal dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru kamu bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah habis 1 kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu, bocor juga ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu membuat noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut noken as, busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini sekarang bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken as racing sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s2.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1268498325g" /> Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1268498325g" /> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"><a href="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/19102009008.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-1029" height="300" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/19102009008.jpg?w=276&h=300" title="Cara papas noken as" width="276" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><a href="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/19102009005.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-1030" height="228" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/19102009005.jpg?w=300&h=228" title="Noken as papasan" width="300" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata “SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter, bahkan kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang, kalau ada pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1268498325g" /> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><a href="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/image0028.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-1031" height="299" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/image0028.jpg?w=235&h=299" title="Dialing camshaft" width="235" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.</div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;"><a href="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/rat-0175.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-1028" height="185" src="http://ratmotorsport.files.wordpress.com/2009/11/rat-0175.jpg?w=220&h=185" title="Karburator Arashi Full Reamer" width="220" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.</div>+Plus-Ushttp://www.blogger.com/profile/14006025724209195234noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3858649802318059118.post-40296514109679908672011-03-24T09:14:00.000-07:002011-03-24T09:14:10.337-07:00Aku dapet dari "OtoNews" Tiger bisa 270cc...<h2>Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc </h2><small></small><hr /> <span id="advenueINTEXT" name="advenueINTEXT"><div> OTOMOTIFNET – Masih ingat modifikasi <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/honda-tiger" rel="tag" title="honda tiger">Honda Tiger</a> 2005 milik Ahmad Rifai, yang termuat di edisi No.21/XX hal.17? Kala itu disebutkan volume silindernya mencapai 270 cc, karena pakai piston Suzuki Carry berdiameter 75 mm. Sebuah angka yang tergolong ekstrem untuk <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/tiger" rel="tag" title="tiger">Tiger</a>.Maka tak heran jika pada edisi berikutnya banyak yang menanyakan <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/cara" rel="tag" title="cara">cara</a> pasang, maupun kebenaran data tersebut. Salah satunya dari Nero Speed, Sangat tidak mungkin memasang piston diameter 75 mm dengan blok standar <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/tiger" rel="tag" title="tiger">Tiger</a>. Piston Carry bukan 75 mm, tapi 65 mm, ujarnya di rubrik Dialog.<br />
<img alt="bedahtiger01 Arseen Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc" height="190" src="http://static.arsipberita.com/images/cached/otoweb/images/image/2010/OtoTips/11_november_2010/bedahtiger01-Arseen.jpg" title="Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc" width="250" /> <br />
Piston Suzuki Carry hanya 65 mm, sama dengan <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/tiger" rel="tag" title="tiger">Tiger</a> oversize 150 <br />
<img alt="bedahtiger02 Arseen Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc" height="190" src="http://static.arsipberita.com/images/cached/otoweb/images/image/2010/OtoTips/11_november_2010/bedahtiger02-Arseen.jpg" title="Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc" width="250" /> <br />
Crank case dibubut maksimal hanya bisa sampai 74,8 mm, amannya hanya pakai boring 74,3 mm <br />
<img alt="bedahtiger03 Arseen Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc" height="190" src="http://static.arsipberita.com/images/cached/otoweb/images/image/2010/OtoTips/11_november_2010/bedahtiger03-Arseen.jpg" title="Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc" width="250" /> <br />
Dengan dibubut sampai 74,8 mm, dudukan baut tanam kiri belakang pun sudah tergerus <br />
<img alt="bedahtiger04 Arseen Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc" height="190" src="http://static.arsipberita.com/images/cached/otoweb/images/image/2010/OtoTips/11_november_2010/bedahtiger04-Arseen.jpg" title="Klarifikasi Kontroversi Bore Up Tiger Hingga 270cc" width="250" /> <br />
Jika dihitung, piston yang bisa masuk dengan aman di <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/blok-tiger" rel="tag" title="blok tiger">blok Tiger</a> 71 mm, atau Scorpio oversize 100 <br />
Nah untuk mengorek sekaligus membuktikan betul-tidaknya data tersebut, kami pun melakukan investigasi langsung. Tepatnya ke bengkel Tolle <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/motor" rel="tag" title="motor">Motor</a> (bukan Thole <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/motor" rel="tag" title="motor">Motor</a> seperti tertulis sebelumnya) milik Bang Tolle, yang ada di Jl. Gang Masjid, Sudimara Timur. Bengkel yang menggarap <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/motor" rel="tag" title="motor">motor</a> Ahmad Rifai.<br />
Beruntungnya, Bang Tolle yang punya nama asli Wihananto, bersedia dengan senang hati untuk membongkar hasil olah tangannya. Kontroversi pertama mengenai piston. Dengan terus terang Bang Tolle mengakui jika piston Carry bukan 75 mm, Benar hanya 65 mm, ungkapnya sekaligus meralat data sebelumnya.<br />
Artinya hanya oversize 150 dari standarnya <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/tiger" rel="tag" title="tiger">Tiger</a> (63,5 mm). Nah kalau dihitung, dengan stroke standar (62,2 mm) maka hasilnya hanya 206,3 cc. Pemasangan pun cukup mengorter boring bawaan <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/motor" rel="tag" title="motor">motor</a>. Ubahan besar justru ada pada piston Carry, mesti dibubut lumayan banyak bagian atasnya, karena jenongnya mencapai 5 mm.<br />
Nah kontroversi selanjutnya, kenapa piston 75 mm susah masuk di blok standar? Hal ini karena posisi baut tanam sangat mepet dengan boring. Jika crank case dibubut maksimal, hanya bisa sampai 74,8 mm. Itu pun dudukan baut kiri belakang sudah tergerus.<br />
Nah dengan diameter 74,8 mm, dikurangi untuk pemuaian sekitar 0,5 mm, maka boring yang bisa masuk maksimal berdiameter luar 74,3 mm. Artinya piston yang masuk dengan aman (menyisakan boring 1,5 mm), hanya 71,3 mm. Akan lebih aman jika maksimal 71 mm, karena sedikit lebih tebal.<br />
Diameter segitu berarti bisa pakai piston Scorpio oversize 100. Volumenya pun jadi 246,1 cc. Namun apakah hanya mentok segitu? Tentu tidak, jika tetap ingin 270 cc bisa kok. Naikkan stroke-nya, untuk harian bisa sampai 6 mm, lanjut mekanik yang sudah dikaruniai 2 anak itu.<br />
Jika naik stroke 6 mm, artinya langkah piston jadi 68,2 mm, maka volumenya jadi 269,9 cc, jika dibulatkan 270 cc. Namun langkahnya tentu tak mudah. Pertama harus memilih tukang bubut yang bagus agar kruk as tetap balance. Kedua harus menghitung ulang rasio kompresi, panjang keteng, timing pengapian dan ketebalan paking dan lainnya.<br />
Kesimpulan <br />
Ternyata tetap bisa <a class="st_tag internal_tag" href="http://arsipberita.com/show/tag/tiger" rel="tag" title="tiger">Tiger</a> jadi 270 cc, namun caranya tak cukup sekadar ganti piston, selain memaksimalkan diameter piston, juga harus menaikkan stroke, berikut ubahan lain agar sempurna.<br />
<br />
<br />
Penulis/Foto: Aant / Aant</div><div><br />
</div>Source: otoNews</span>+Plus-Ushttp://www.blogger.com/profile/14006025724209195234noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3858649802318059118.post-23151334556314335712011-03-24T05:57:00.000-07:002011-03-24T05:57:54.400-07:00Pilih Mana Ni..Mio , Vario atau Spin??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFcUqXYbxr-qDSQipt06S-TCZ2JPM2AcSlBjzbQ4m4slrB-NfvM_m4kllHNAl1UPWFk1Oh_37HZ7BELHmu5W3Of3pNJ3Wk4scNdZeEFcPxAE6wrEUJCQdP7xJioGdrAMTWNMcE0-FCZ2w/s1600/images+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="95" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFcUqXYbxr-qDSQipt06S-TCZ2JPM2AcSlBjzbQ4m4slrB-NfvM_m4kllHNAl1UPWFk1Oh_37HZ7BELHmu5W3Of3pNJ3Wk4scNdZeEFcPxAE6wrEUJCQdP7xJioGdrAMTWNMcE0-FCZ2w/s320/images+copy.jpg" width="320" /></a></div><br />
<span class="IL_AD" id="IL_AD3">Yamaha</span> Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin, sekilas memang memiliki teknologi yang sama. Tapi, apakah kita akan mengambil salah satunya tanpa pertimbangan. Ada baiknya kita cermati ulasan perbandingan antara ketiganya berikut ini :<br />
<br />
<strong>1. Yamaha Mio</strong><br />
<div align="left"><a href="http://otocontest.com/wp-content/uploads/yamaha-mio.jpg"></a>Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di <span class="IL_AD" id="IL_AD12">Indonesia</span>. Bagaimana tidak sejak peluncurannya hingga saat ini, penjualan Mio mampu mendongkrak <span class="IL_AD" id="IL_AD1">share</span> penjualan Yamaha. Kehadirannya bahkan membuat sang kakak alias Nouvo menjadi kalah populer. Lucunya, meski diperuntukkan untuk kaum hawa, Mio terbukti laris manis dibeli para pejantan tangguh. Kalau mau jujur, Mio berhasil mengedukasi pasar dan membenamkan image bahwa motor matik oke-oke saja digunakan untuk aktivitas sehari-hari. </div>Kalaupun ada yang kurang dari sosok Mio adalah faktor tangki bahan bakar yang imut, sehingga membuatnya harus sering mampir ke pompa bensin. Kapasitas tangki Mio menurut buku <span class="IL_AD" id="IL_AD4">manual</span> ''cuma'' 3,7 liter — sama dengan bebek Honda. Masalahnya, motor matik cenderung boros karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor bisa bergerak — lebih tinggi dari motor bebek dan <span class="IL_AD" id="IL_AD5">motor sport</span>. Selain itu, penyakit bawaan Mio adalah bunyi tikus di sektor roda belakang. <br />
<span id="more-27"></span><br />
Dari sisi mesin, Mio tidak menyodorkan sesuatu yang baru. Mio dikemas Yamaha dengan harga yang relatif terjangkau — masih di bawah bebek. Dilempar dengan dua varian pada umumnya: spoke wheel dan CW. Berhubung Mio memang si pelopor, wajar bila aksesori dan spare parts-nya bejibun di pasaran. Termasuk racing parts dan pola modifikasi yang bisa diterapkan konsumen pada Mio kesayangannya. Apalagi Yamaha pun membuka kontes modifikasi yang bikin Mio tambah banyak variasi modifikasinya. Dari sisi bengkel, mekanik Yamaha sudah duluan mengenal teknologi CVT sehingga tak perlu khawatir motor ini tidak bisa ''diurus'' oleh bengkel.<br />
<br />
<strong>2. Honda Vario</strong><br />
<a href="http://otocontest.com/wp-content/uploads/honda_vario.jpg"></a>Yang satu ini sangat-sangat diwaspadai oleh Yamaha. Maklum, Vario memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung mesin tipe baru dengan <span class="IL_AD" id="IL_AD2">radiator</span>, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda, pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini. <br />
Dari sisi mesin, calon pembeli mesti waspada. Kendati nama besar, jaringan servis Honda tidak perlu diragukan, banyak pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali pabrikan me-launching motor dengan teknologi mesin baru. Ingat kasus MX? Ingat kasus Karisma? Di mana Honda merombak teknologinya dengan meluncurkan Karisma, seketika itu juga komplain bermunculan. Plus satu lagi, teknologi pendingin menggunakan radiator. Terima kasih kepada Yamaha yang sudah membuat konsumen panas-dingin dengan kasus tercampurnya oli dengan air radiator di MX. Waspada. <br />
Diprediksikan nama besar Honda mampu melenyapkan image bahwa motor matik boros bahan bakar. Apalagi dengan cc mesin yang lebih kecil dari Mio, tampaknya Honda memang mengejar irit. Sayangnya, irit tidak lagi irit bila mengingat Honda Vario mengusung mesin baru dengan radiator. Penambahan fitur radiator memang hi-tech, tetapi sekaligus membuat ongkos perawatannya pun bertambah. Belum lagi, Honda terkenal dengan banyak kasus kelangkaan spareparts di pasar (NSR, Tiger, Karisma, Sonic). Hal yang kerap membuat konsumen frustrasi. <br />
Dari sisi kesiapan mekanik, memang tidak perlu ragu. Dengan segala sumber daya yang dimiliki Honda, sanggup membuat mekanik di seluruh jaringan servisnya bisa menangani motor matik. Harga jual Honda memang tidak murah dan paling tinggi di antara pabrikan Jepang lainnya. Vario harganya hampir setara dengan motor bebek. Hal ini tentu bisa menjadi faktor penghambat penjualan Vario nantinya karena dianggap terlalu mahal. Pun begitu, nama besar Honda lagi-lagi sanggup menghipnotis konsumen sehingga <span class="IL_AD" id="IL_AD11">label</span> harga berapa pun asal ada logo sayap kepak, tentu bukan masalah.<br />
<br />
<strong>3. Suzuki Spin</strong><br />
Dibanding kedua kompetitornya, keunggulan Spin cuma satu, kapasitas paling besar 125 cc. Lainnya tergolong biasa saja. Bentuknya juga lebih condong ke Mio. Dengan kapasitas 110 cc saja matik sudah terasa boros bila dibanding bebek, bagaimana bila 125 cc? Ini bisa jadi kelemahan sekaligus keuntungan Spin. Penggila kecepatan, tentu akan memilih Spin yang memiliki kapasitas terbesar. <br />
Poin plus ada di masa servis yang ditawarkan Suzuki, tiga tahun <span class="IL_AD" id="IL_AD8">free service</span> dan ganti oli. Ini sangat menguntungkan di masa sulit seperti ini. Belum lagi soal servis dan garansi, Suzuki yang paling andal dari dulu. Berani sekali dan jadi pelopor di antara kompetitor lainnya. Jadi jika konsumen membeli Spin, tidak usah pusing memikirkan servisnya. Apalagi teknologi mesin Step masih sebelas dua belas dengan <span class="IL_AD" id="IL_AD6">Shogun</span> 125 series/Arashi seperti layaknya Mio dengan Vega series/Jupiter series. Tidak menggunakan radiator. Simpel.<br />
<br />
<i>(Sumber:Balipost), dikutip kembali dari otofinance.co.id</i>+Plus-Ushttp://www.blogger.com/profile/14006025724209195234noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3858649802318059118.post-90597410113109815972011-03-23T19:45:00.000-07:002011-03-23T20:02:07.254-07:00Bore Up Honda Vario<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK3W6m59lAGBKLJJq-YNM9LzwHeftlZf9foD7WkN3VqeIvS4P6XQSKogNK-RAVC1r0vqEx7VENG8kR6T0IE5YrtuhvkMgxJDyXVhDSWBnbemEGPHoZo6mVBHiltCTWktYp2qN6hMOfVOg/s1600/vario.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK3W6m59lAGBKLJJq-YNM9LzwHeftlZf9foD7WkN3VqeIvS4P6XQSKogNK-RAVC1r0vqEx7VENG8kR6T0IE5YrtuhvkMgxJDyXVhDSWBnbemEGPHoZo6mVBHiltCTWktYp2qN6hMOfVOg/s320/vario.jpeg" width="320" /></a></div>Untuk anda yang berminat melakukan bore-up Honda Vario agar tarikan makin mantap, perlu memperhatikan karburator aslinya yang tipe vakum ukuran 22 mm. Karbu tersebut harus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan mesin yang umumnya menggunakan model skep manual dan berventuri besar. Jika tidak diganti, mesin bisa jebol karena tidak sesuai dengan ruang bakar lebih besar. Untuk memilih karbu pengganti, perhatikan ukuran diameter venturi besar yang cocok dengan Vario. Perhatikan juga intake manifold sehingga kebutuhan bahan bakar yang diisap mesin tidak kekurangan atau kelebihan.<br />
Untuk Vario bore-up 150 cc ke atas, minimal menggunakan karbu ukuran diameter 28 mm. Karbu jenis ini seperti karbu Honda NSR-SP, Honda CBR 150 atau Yamaha RX-King diameter venturi 26 mm dan harus diupayakan untuk membeli yang orisinil.<br />
Jika mengganti dengan karbu NSR SP/PE 28, karena sama-sama Honda, bisa langsung pasang. Kekurangannya, suplai bahan bakar agak boros dan suara lebih beringas. Harganya di kisaran Rp 700 ribuan.<br />
Karbu CBR 150 lebih murah karena banyak barang bekasnya. Besarnya 28 mm, suara besutan tetap lembut, bensin lebih irit dan pengaplikasiannya tak banyak diubah serta cuk bawaan masih bisa dipakai. <br />
Untuk penggemar yang ingin mengaplikasikan karbu racing atau aftermarket dengan diameter venturi lebih besar (di atas 28) harus menyesuaikan pada intakenya.<br />
<br />
Untuk dongkrak kapasitas silinder Vario, Jangan tanggung. Makanya Pakai piston 58,5 mm milik Honda Sonic. Buat harian, ukuran ini sudah batas maksimal.<br />
<br />
“Karena dengan ukuran ini aja, water jaket harus dibuat ulang lagi di tukang bubut,” Maklum lagi! Kan liner standar Vario, kudu diganti lebih besar. Yaitu, pakai milik Honda GL yang sentuh angka 60 mm.<br />
<br />
Setelah mengakali liner dan juga water jaket yang dialiri air radiator, piston pun ikut disesuaikan. Terutama, bagian dome alias permukaan atas piston. Dome dipapas lagi sekitar 2 mm. Kalau enggak dipapas, piston muncul keluar blok silinder.<br />
<br />
Belum lagi, menerapkan naik stroke di Vario. Pakai pen stroke 3 mm merek Kawahara, pastinya langkah piston juga makin panjang. Akhirnya, semua berimbas ke head silinder. Meski kepala silinder nggak dipapas, tapi squish dibuat ulang menyesuaikan piston.<br />
<br />
Kini stroke jadi 61 mm. Dipadu piston 58 mm sehingga menghasilkan kapasitas silinder lumayan. Bersihnya bisa mencapai 165 cc.+Plus-Ushttp://www.blogger.com/profile/14006025724209195234noreply@blogger.com1